Gaya Hidup

Ketika Media Sosial Membuka Pintu Selingkuh Daring, Berikut 6 Bentuknya

4
×

Ketika Media Sosial Membuka Pintu Selingkuh Daring, Berikut 6 Bentuknya

Share this article


TEMPO.CO, Jakarta – Interaksi daring sering kali terasa aman dan menggoda, berkat rasa anonimitas yang melekat padanya, termasuk selingkuh? Fenomena ini dikenal sebagai efek disinhibisi daring, di mana layar menjadi “jaring pengaman” yang memungkinkan seseorang untuk mengatakan atau melakukan hal-hal yang biasanya dihindari dalam pertemuan langsung.

Efek ini dapat menciptakan hubungan yang terasa ringan, tanpa risiko, namun berpotensi merusak kepercayaan dalam hubungan nyata.

Perselingkuhan daring adalah wajah modern dari isu lama yang telah menguji hubungan sejak dulu: selingkuh.

Perbedaannya, kini “pengkhianatan” dapat terjadi tanpa perlu pertemuan fisik. Tetapi, di mana kita menarik garis batas? Apakah sekadar menggulir feed media sosial termasuk aktivitas yang berbahaya, atau baru menjadi masalah ketika pesan pribadi mulai bertukar?

Dilansir dari Psychology Today, berikut adalah 6 bentuk selingkuh secara online alias chat menjelma cheat.

1. Hubungan Emosional
Perselingkuhan emosional terjadi ketika seseorang membangun ikatan emosional yang mendalam dengan orang lain di luar hubungan mereka. Ini sering melibatkan berbagi pikiran atau rahasia pribadi yang seharusnya menjadi wilayah eksklusif pasangan, menciptakan keintiman melalui percakapan atau pesan pribadi, atau bahkan mendiskusikan masalah hubungan dengan orang kepercayaan daring.

Meskipun tidak ada kontak fisik, bentuk perselingkuhan ini dapat meninggalkan luka yang mendalam. Pasangan yang dikhianati sering merasa tergantikan oleh ikatan emosional yang terbentuk di luar hubungan utama. Bahkan, keterlibatan emosional seperti ini bisa menyaingi atau lebih buruk, melampaui keintiman yang ada dalam hubungan tersebut.

2. Interaksi Seksual
Perselingkuhan seksual daring mencakup aktivitas seperti “sexting,” yaitu mengirim atau menerima pesan, foto, atau video bernuansa seksual, serta cybersex melalui panggilan video atau platform digital lainnya, yang sering kali melibatkan rangsangan diri. Meskipun tidak ada kontak fisik, perilaku ini tetap dapat dirasakan sebagai pelanggaran serius oleh pasangan yang dikhianati. Aktivitas semacam ini mengaburkan garis antara keintiman virtual dan fisik, sehingga sulit dianggap sekadar “hanya di dunia maya.”

3. Kerahasiaan dan Pengabaian
Bentuk perselingkuhan ini berpusat pada upaya menyembunyikan interaksi daring atau memberikan prioritas kepada orang lain dibandingkan hubungan utama. Tindakan tersebut mencakup menghapus pesan, obrolan, atau riwayat panggilan untuk menutupi interaksi, menyembunyikan kontak daring dari pasangan, atau menghindari membicarakannya. Selain itu, menghabiskan waktu berlebihan untuk berkomunikasi dengan orang lain secara daring hingga mengabaikan waktu berkualitas dengan pasangan juga menjadi bagian dari perilaku ini. Kerahasiaan semacam ini dapat merusak kepercayaan, sementara pengabaian emosional yang terjadi sering kali menimbulkan rasa kesepian dan kebencian dalam hubungan.

4. Penyembunyian Hubungan
Jenis perselingkuhan ini terjadi ketika seseorang dengan sengaja menyembunyikan atau memberikan gambaran keliru tentang status hubungan mereka untuk menjalin hubungan lain secara daring. Contohnya meliputi mencantumkan status sebagai “lajang” di media sosial, menghindari memposting konten yang melibatkan pasangan, atau secara aktif membuat profil di aplikasi kencan atau platform serupa yang dirancang untuk bertemu orang baru. Meskipun tindakan ini mungkin tidak berujung pada interaksi langsung, hal tersebut dapat mencerminkan niat untuk berselingkuh dan merusak fondasi eksklusivitas serta komitmen dalam hubungan.

5. Perselingkuhan Lintas Modalitas
Perselingkuhan lintas modalitas menghubungkan interaksi daring dengan tindakan di dunia nyata. Bentuk perselingkuhan ini meliputi merencanakan pertemuan langsung dengan seseorang yang awalnya dikenal melalui platform daring, menjalin keintiman fisik dengan individu yang pertama kali ditemui secara daring, atau menggunakan media digital untuk menghidupkan kembali hubungan romantis atau seksual masa lalu yang kemudian dilanjutkan di dunia nyata.

6. Penggunaan Pornografi secara Diam-diam atau Melanggar Hukum
Pandangan tentang apakah penggunaan pornografi termasuk dalam kategori perselingkuhan dapat bervariasi. Namun, tindakan ini dapat dianggap sebagai bentuk pengkhianatan jika melanggar batasan yang telah disepakati dalam hubungan. Perilaku bermasalah meliputi menonton pornografi secara diam-diam, terutama jika sengaja dirahasiakan dari pasangan, berbagi konten eksplisit (meskipun bukan gambar atau video pribadi) dengan orang lain secara daring, atau menggunakan pornografi sebagai pengganti keintiman dengan pasangan.

Bagi sebagian pasangan, tindakan “selingkuh” tersebut mungkin tidak menjadi masalah, tetapi bagi yang lain, hal ini bisa dianggap sebagai pelanggaran kepercayaan yang serius. Intinya, penerimaan terhadap perilaku ini sangat bergantung pada kesesuaian dengan harapan dan batasan yang telah disepakati bersama. 



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *