Berita

Rusuh Debat Pilkada 2024: Lempar Botol Usai Debat Pilkada Sumut dan Bentrokan di Debat Pilkada Sulsel

6
×

Rusuh Debat Pilkada 2024: Lempar Botol Usai Debat Pilkada Sumut dan Bentrokan di Debat Pilkada Sulsel

Share this article


TEMPO.CO, Jakarta – Sejumlah kericuhan mewarnai debat di Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2024 yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum atau KPU. Teranyar, cekcok pecah dalam debat kedua Pilkada Sumatra Utara (Sumut) dan debat pertama serta debat kedua Pilkada Sulawesi Selatan (Sulsel).

Berdasarkan penelusuran Tempo, sedikitnya ada belasan kericuhan buntut dari penyelenggaraan debat di Pikada 2024. Beberapa di antaranya yakni terjadi di debat kedua Pilkada Jakarta, debat Pilkada Bojonegoro, debat Pilkada Tapanuli Tengah, dan debat Pilkada Pekalongan, hingga debat kedua Pilkada Blitar.

Dari sederet kericuhan tersebut, keributan di Pilkada Sumut dan Pilkada Sulsel menjadi salah dua yang paling menuai perhatian. Sebab, keributan di ajang adu gagasan pemilihan kepala daerah tingkat gubernur ini disebut sampai terjadi aksi kekerasan dan bentrok antar pendukung.

Ricuh di debat kedua Pilkada Sumut

Debat kedua pemilihan Gubernur Sumatera Utara atau Pilgub Sumut yang dilaksanakan KPU Sumut pada Rabu malam, 6 November 2024, berlangsung panas. Kedua paslon nomor urut 1 Bobby Nasution-Surya dan nomor urut 2 Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala saling sindir dan ungkit kesalahan. Keadaan makin tak kondusif lantaran para kubu pendukung paslon juga saling sindir lewat yel-yel.

Kericuhan itu mulai terjadi saat jeda debat hingga berlanjut di luar arena debat Pilkada Sumut. Keributan berujung dugaan aksi kekerasan terjadi saat para kandidat dan pendukung beranjak dari lokasi. Kedua belah pihak mengklaim mendapatkan aksi kekerasan buntut kericuhan. Edy mengaku terkena lemparan botol mineral. Sedangkan Bobby mengaku mobilnya dilempari batu.

Menurut Juru Bicara Edy-Hasan, Sutrisno Pangaribuan, peristiwa kekerasan yang menimpa Edy terjadi ketika politikus PDIP itu dan istrinya, Nawal Lubis, sedang berjalan menuju mobil diiringi para pendukung. Tiba-tiba datang lemparan botol air mineral yang diduga berasal dari kerumunan pendukung Bobby-Surya.

Beberapa lemparan mengarah ke Edy. Para pendukung pun saling adu mulut. Edy dan Nawal langsung bergegas menuju mobil yang sudah menunggu di depan kantor DPRD Sumut. Para pendukung Edy berupaya meredam lemparan dan meneriaki pendukung Bobby-Surya ‘kampungan’.

“Kami duga kuat dilakukan massa pendukung Bobby karena arah lemparan datang dari mereka berkumpul. Kita mau cari pemimpin di pesta demokrasi, bukan mau adu keras-kerasan. Tolong pak polisi, usut tuntas siapa dalang di balik ini!” ucap Sutrisno.

Ketua Tim Hukum Edy, Yance Aswin, mengatakan pihaknya sudah membuat laporan ke Polda Sumut pada Kamis, 7 November 2024. Isi laporannya meminta ketegasan Polda Sumut mengusut kericuhan yang terjadi. Menurutnya, saat aksi saling lempar, Edy terkena lemparan.

“Lemparan dari Bobby Lovers. Kenapa kita sebut mereka, karena benderanya, bajunya semua tulisan Bobby Lovers. Kami sudah mem-fix-kan pelakunya mereka. Siapa orangnya, sulit kami deteksi karena jaraknya dibatasi pagar,” kata Yance.

Sementara itu, menurut Ketua Tim Pemenangan Bobby-Surya, Hinca Pandjaitan, setelah debat berakhir, paslon nomor urut 1 dan paslon nomor urut 2 sepakat bergantian keluar ruangan dan meninggalkan lokasi. Hinca yang juga berada di lokasi mengaku ada pelemparan terhadap monil menantu Jokowi itu, namun tidak mengetahui siapa yang melempar.

“Tapi suara lemparan ada. Saya kebetulan di situ, meski jaraknya jauh karena sudah di mobil. Malam itu saya koordinasi dengan tim hukum untuk membuat laporan,” kata Hinca, Kamis, 7 November 2024.

“Malam itu, kami sampaikan langsung ke Pak Kapolrestabes Medan untuk dijaga sampai selesai. Saya cek, sekitar setengah dua malam, teman-teman para pendukung sudah kembali ke rumah, tidak ada masalah. Hanya mobilnya Pak Bobby terkena lemparan,” ujarnya.

Ricuh di debat Pilkada Sulsel

Kericuhan di debat Pilkada Sulsel sudah terjadi sejak agenda perdana di Hotel Four Poin by Sheraton, Makassar pada Senin malam, 28 Oktober 2024. Peristiwa bermula saat Paslon 01, Mohammad Ramdhan Pomanto-Ashar Arsyad, tiba di lokasi debat. Massa pendukung paslon 02, Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi, yang telah memadati halaman hotel menyoraki kedatangan mereka.

Hal itu memicu ketegangan antarpendukung hingga sempat terjadi adu mulut hingga nyaris adu fisik. Kepolisian segera bertindak dengan meminta para pendukung untuk tenang. Dikutip dari teras.id, Ketegangan kembali terjadi saat pendukung paslon 01 berusaha masuk ke dalam hotel arena debat saat mengantar jagoannya.

Namun, dihalau petugas pengamanan karena tidak memiliki ID khusus. Massa pendukung paslon 01 pun protes. Mereka tetap minta diikutkan masu ke dalam ruangan. Adu mulut dan saling teriak membuat suasana kembali tegang. Aparat kepolisian berusaha meredam ketegangan itu meski sempat terjadi insiden saling dorong dan adu fisik.

Keributan terjadi seiring dilaksanakan debat kedua pada Ahad, 10 November 2024 kemarin. Kedua kubu terlibat saling lempar batu di depan lokasi kegiatan digelarnya debat di Jalan AP Pettarani Makassar. Berdasarkan pantauan awak media di lapangan, ratusan massa pendukung kedua Paslon mulai memenuhi area debat publik sekitar pada pukul 14.00 WITA.

Diketahui, kedua massa pendukung paslon telah dipisahkan dari pihak kepolisian. Namun, tiba-tiba terjadi lemparan batu yang tidak diketahui asal mulanya. Sehingga terjadi bentrokan di sekitar lokasi debat. Beruntung aparat kepolisian berhasil mengembalikan suasana menjadi kondusif.

“Jadi tadi ada kesalahpahaman antara kedua pendukung, kebetulan dijalan padat jadi terjadi kesalahpahaman. Kemudian memanas jadi terjadi antarkelompok,” kata Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Mokhamad Ngajib, kepada awak media di lokasi, Ahad.

HENDRIK KHOIRUL MUHID | MEI LEANDHA 



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *