OTOMOTIF

Pemerintah Berkomitmen Tingkatkan Industri Otomotif Indonesia Melalui IIMS 2025

×

Pemerintah Berkomitmen Tingkatkan Industri Otomotif Indonesia Melalui IIMS 2025

Sebarkan artikel ini


  JAKARTADAILY.ID – Pemerintah Indonesia menunjukkan komitmen yang kuat dalam mengembangkan sektor industri otomotif, yang dianggap vital bagi perekonomian nasional. Hal ini disampaikan oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat pembukaan International Motor Show (IIMS) 2025 di Jakarta, pada Jumat, 14 Februari 2025. “Kami memberikan apresiasi atas penyelenggaraan International Motor Show (IIMS) karena terbukti menunjukkan tren yang positif dan telah turut membantu upaya pemerintah untuk menggairahkan industri otomotif nasional,” ungkap Agus.

Agus juga mencatat bahwa IIMS 2024 berhasil mencatatkan penjualan luar biasa, dengan total 19.200 unit terjual dan transaksi mencapai Rp6,7 triliun. “Ini merupakan lompatan signifikan sebesar 54,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya pada IIMS 2023,” tambahnya. Acara IIMS 2024 juga menarik lebih dari 560 ribu pengunjung, menunjukkan antusiasme masyarakat terhadap industri otomotif. “Dengan antusiasme yang semakin berkembang, saya yakin pencapaian ini akan terulang, bahkan semakin meningkat pada IIMS 2025, dengan kehadiran 36 brand kendaraan dan 149 perusahaan industri otomotif yang berpartisipasi,” imbuhnya.

Baca Juga: IIMS 2025: Pameran Otomotif Terbesar Siap Memanjakan Pecinta Mobil Menjelang Lebaran Namun, Menperin juga mengingatkan bahwa penjualan mobil secara wholesales pada Januari 2025 mengalami penurunan 11,3 persen dibandingkan tahun lalu. “Tentu dengan kondisi market yang sedang lesu ini, kita semua stakeholders termasuk pemerintah perlu mencari terobosan-terobosan agar konsumen kembali bisa atau memiliki minat untuk belanja otomotif,” jelasnya. Pemerintah berkomitmen untuk tidak tinggal diam dan telah meluncurkan paket stimulus ekonomi untuk menjaga daya beli masyarakat, termasuk mendukung sektor otomotif dan transisi menuju kendaraan ramah lingkungan. “Alhamdulillah, akhirnya pemerintah memutuskan untuk memberikan insentif mobil hybrid. Jadi, tentu saya berharap atas kegiatan IIMS tahun ini, akan mampu menggairahkan kembali minat calon konsumen untuk belanja otomotif,” harap Agus. Menperin menekankan bahwa industri otomotif berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. “Karena di dalam sektor ini ada yang kita sebut dengan backward linkage dan juga forward linkage, yang pada gilirannya bisa memperkuat atau bisa memperlemah ekonomi nasional,” jelasnya. Ia juga mengungkapkan bahwa penurunan penjualan mobil pada tahun 2024 berdampak pada penurunan ekonomi, dengan backward linkage sebesar Rp5,4 triliun dan forward linkage Rp4,6 triliun. “Tentu secara umum, ke depan perekonomian, termasuk industri manufaktur ini telah dan akan dihadapkan pada kondisi atau challenge yang sangat unik dan berat,” tambahnya. Baca Juga: Wuling Siap Luncurkan 2 Mobil Baru di IIMS 2025, Ada SUV Listrik Canggih Agus juga menyoroti dinamika geopolitik yang dapat memengaruhi industri dalam negeri, termasuk pemilihan kembali Donald Trump sebagai Presiden AS. “Ini harus terus-menerus kita ikuti, tentu akan memengaruhi industri dalam negeri dan pada gilirannya juga akan memengaruhi perekonomian nasional,” lanjutnya. Menperin juga memaparkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan bahwa kontribusi industri manufaktur terhadap PDB nasional meningkat dari 17,18 persen pada kuartal III 2024 menjadi 19,13 persen pada kuartal IV 2024. “Kontribusi manufaktur terhadap PDB nasional tersebut, menurut pandangan kami cukup sehat, dengan angka pertumbuhan 4,43 persen,” sebutnya. Ia menambahkan bahwa sektor manufaktur merupakan sumber pertumbuhan tertinggi bagi perekonomian nasional, dengan kontribusi rata-rata sekitar 20 persen. “Jadi, semua data ini seharusnya mematahkan apa yang menjadi pandangan dari para pengamat itu,” imbuhnya.