Di era yang serba cepat ini, keuangan menjadi topik yang semakin sering dibicarakan, terutama oleh generasi muda. Salah satu tren keuangan yang muncul di kalangan Gen Z adalah penganggaran yang keras. Kalau kamu sering melihat konten di media sosial, khususnya TikTok, kamu mungkin sudah tidak asing dengan istilah ini.
Namun, apa, sih, sebenarnya penganggaran yang keras itu dan mengapa semakin banyak anak muda yang tertarik mengadopsinya? Yuk, cari tahu penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Penjelasan Penganggaran yang keras
![]() Ilustrasi/Foto: Freepik.com/pe_jo |
Penganggaran yang keras adalah cara mengelola keuangan yang menekankan transparansi dan kejujuran dalam finansial. Gen Z yang mengadopsi konsep ini tidak lagi merasa malu untuk berbicara terbuka tentang kondisi keuangan mereka. Ini termasuk memberi tahu teman-teman, keluarga, atau bahkan pengikut di media sosial bahwa mereka sedang berhemat atau tidak bisa ikut kegiatan tertentu karena alasan finansial.
Sederhananya, penganggaran yang keras adalah kebalikan dari budaya konsumtif yang sering memaksa seseorang untuk berpura-pura memiliki banyak uang demi memenuhi ekspektasi sosial. Di bawah konsep ini, Gen Z merasa lebih nyaman mengatakan “tidak” ketika mereka tidak mampu membeli sesuatu atau ikut dalam acara tertentu, tanpa merasa khawatir akan penilaian orang lain.
Alasan Gen Z Menyukai Loud Budgeting
Loud budgeting, tren keuangan yang digandrungi Gen Z/Foto: Freepik.com/Parvej Ahmed
Melansir Zaman, salah satu alasan utama mengapa penganggaran yang keras populer di kalangan Gen Z adalah budaya terbuka dan saling mendukung yang berkembang di media sosial. Banyak anak muda merasa bahwa mereka tidak perlu lagi menghindari atau menyembunyikan kenyataan tentang keadaan finansial mereka. Justru, mereka merasa lebih diberdayakan ketika bisa berbicara jujur tentang anggaran mereka.
Selain itu, tren keuangan ini juga muncul sebagai reaksi terhadap tekanan sosial untuk tampil mewah. Dalam dunia yang sangat terhubung seperti sekarang ini, banyak yang merasa terbebani untuk menunjukkan gaya hidup yang serba sempurna.
Namun, bagi banyak Gen Z, gaya hidup seperti itu justru membuat mereka merasa terasingkan dan tidak realistis. Penganggaran yang keras menjadi cara untuk menanggapi tekanan ini dengan cara yang sehat dan autentik. Selain itu, tren ini juga memberikan kesempatan bagi mereka untuk merayakan gaya hidup yang lebih sederhana dan terfokus pada kebebasan finansial jangka panjang.
Manfaat Loud Budgeting
Loud budgeting, tren keuangan yang digandrungi Gen Z/Foto: Freepik.com/dragonimages
Penganggaran yang keras membantu seseorang lebih sadar dalam mengelola keuangan. Dengan berbicara terbuka tentang anggaran yang dimiliki, seseorang menjadi lebih disiplin dalam mengatur pengeluaran. Mereka bisa lebih mudah memprioritaskan hal-hal penting dan menghindari pemborosan karena mereka tahu batasan yang ada.
Selain itu, penganggaran yang keras bisa mengurangi stres dan kecemasan terkait keuangan. Dengan menghilangkan tekanan untuk memenuhi ekspektasi sosial, banyak orang merasa lebih lega dan tidak perlu berpura-pura memiliki uang lebih. Hal ini tidak hanya membantu mereka tidur lebih nyenyak, tapi juga meningkatkan rasa percaya diri dalam mengambil keputusan finansial yang bijaksana.
Penganggaran yang keras Cocok untuk Semua Orang?
![]() Ilustrasi/Foto: Freepik.com/user7707632 |
Perlu diingat bahwa penganggaran yang keras tidak cocok untuk setiap orang. Seperti yang telah dilansir dari Truitastren ini bisa jadi tidak nyaman bagi mereka yang lebih suka menjaga privasi finansial atau merasa malu ketika berbicara tentang uang. Namun, bagi banyak orang, terutama Gen Z, penganggaran yang keras menjadi cara yang efektif untuk merasa lebih bebas dan tidak terbelenggu oleh ekspektasi sosial.
Loud Budgeting Berdasarkan Tipe Kepribadian
Loud budgeting, tren keuangan yang digandrungi Gen Z/Foto: Freepik.com/pokpak05
Dari 16 tipe kepribadian MBTIorang yang paling cocok menerapkan konsep penganggaran yang keras adalah mereka yang biasanya tidak masalah soal transparansi keuangan. Tipe TP seperti ISTP, INTP, dan ENTP mungkin lebih tertarik dengan tren keuangan yang praktis ini, kecuali ESTP yang mungkin merasa penganggaran yang keras terlalu menghambat keinginan mereka untuk bersosialisasi.
Namun, ada juga tipe yang mungkin tidak terlalu suka dengan penganggaran yang keras. Misalnya, INFP yang lebih suka menjaga perasaan orang lain dan mungkin merasa canggung bicara soal keuangan. INTJ juga bisa merasa cara ini tidak efektif dan justru membuat cemas, karena mereka cenderung lebih pribadi dan rasional. Tipe ISFJ juga mungkin tidak nyaman dengan tren keuangan ini karena penganggaran yang keras mengharuskan mereka untuk terbuka tentang kondisi finansial mereka yang biasanya dianggap hal pribadi.
Penganggaran yang keras adalah salah satu tren keuangan yang menarik dan revolusioner bagi Gen Z. Jika kamu merasa sudah saatnya untuk mengelola keuangan kamu dengan cara yang lebih transparan dan santai, penganggaran yang keras bisa jadi solusi yang tepat untuk kamu, Beauties.
***