Band D’MASIV membuat gebrakan baru dalam rangka merayakan ulang tahunnya yang ke-22 tahun. Yakni, dengan membeli hak penamaan atau hak penamaan halte TransJakarta Petukangan.
Seremoni peresmian pun telah dilakukan langsung oleh Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) Welfizon Yuza bersama dengan seluruh personel D’MASIV, yakni Rian Ekky Pradipta, Nurul Damar Ramadan, Dwiki Aditya Marsaal, Rayyi Kurniawan Iskandar Dinata, dan Wahyu Piadji.
Di laman Instagramnya, kelima personel D’MASIV terlihat sudah berfoto ria pada beberapa sisi halte. Dari yang semula halte tersebut bernama Petukangan Utara, kini telah menjadi ‘Petukangan D’MASIV’.
Pembelian Naming Rights TransJakarta Disebut Hadiah Terindah D’MASIV
D’MASIV membeli naming rights halte TransJakarta/Foto: Instagram.com/dmasivbandofficial/pt_transjakarta
Dalam unggahan terbarunya, band yang mulai hadir sejak tahun 2003 ini mengatakan bahwa pembelian hak penamaan merupakan hadiah terindahnya di usia 22 tahun.
“Hadiah terindah di usia 22 tahun ini: Halte Petukangan D’MASIV,” tulis dalam unggahannya, Selasa (4/3/2025).
Lebih lanjut, D’MASIV berharap bahwa hal ini bisa membawa manfaat bagi banyak orang.
“Semoga bisa membawa kebermanfaatan bagi banyak orang dan menjadi tempat singgah yang penuh cerita.🚌✨ @pt_transjakarta #haltepetukangandmasiv,” lanjutnya.
TransJakarta Apresiasi ‘Gebrakan’ D’MASIV
D’MASIV membeli naming rights halte TransJakarta/Foto: Instagram.com/dmasivbandofficial/pt_transjakarta
Sementara itu, laman Instagram @pt_transjakarta mengapresiasi langkah yang dipilih oleh D’MASIV. Band yang populer dengan lagu Jangan Menyerah ini punya alasan tersendiri mengapa memilih halte Petukangan Utara.
Ternyata, dimulai dari Ciledug, D’MASIV memulai perjalanannya sebagai sebuah band, hingga masih eksis sampai saat ini. Dan, halte Petukangan berlokasi di Jalan Ciledug Raya.
“Dari Ciledug, D’MASIV memulai perjalanan panjangnya, menciptakan karya-karya yang tak lekang oleh waktu. Lebih dari sekadar bermusik, mereka memiliki visi yang sejalan dengan misi Transjakarta untuk selalu menginspirasi, mengedukasi, dan berkontribusi bagi masyarakat serta lingkungan,” tulis @pt_transjakarta.
Atas langkah tersebutlah TransJakarta mengapresiasi D’MASIV yang bersinergi antara transportasi publik dan dunia musik.
“Sebagai bagian dari mobilitas warga Jakarta, Transjakarta mengapresiasi perjalanan dan dedikasi luar biasa yang telah D’MASIV ukir selama lebih dari dua dekade. Tepat di hari ulang tahun ke-22 D’MASIV, Halte Petukangan Utara kini resmi berganti nama menjadi Halte Petukangan D’MASIV. Ini adalah langkah bersama, sebuah simbol sinergi antara transportasi publik dan dunia musik,” sambungnya.
Berapa Biaya Pembelian Naming Rights Halte TransJakarta?
D’MASIV membeli naming rights halte TransJakarta/Foto: Instagram.com/dmasivbandofficial/pt_transjakarta
Harga pembelian hak penamaan halte TransJakarta tentu menjadi sorotan. Di internet berseliweran bahwa harganya diperkirakan mencapai Rp1 miliar untuk setahun.
Namun, dengan tegas Dirut TransJakarta Welfizon mengatakan bahwa biaya yang dikeluarkan oleh D’MASIV untuk pembelian hak penamaan adalah hal rahasia untuk kedua belah pihak.
“Biayanya biar kita berdua yang tahu. Karena itu transaksi bisnis, transaksi yang sifatnya confidential di antara kami,” ucapnya.
Ia menyatakan kerja sama dengan D’MASIV tak hanya sebatas tujuan bisnis. Welfizon berharap dengan kolaborasi tersebut dapat mendorong interest publik menggunakan transportasi umum, khususnya di Kota Jakarta. Setelah peresmian tersebut, kini D’MASIV pun menjadi BA untuk TransJakarta.
“Jadi tidak hanya pemerintah yang hadir membangun, tidak hanya BUMD, tapi musisi pun juga bisa berkontribusi untuk bisa membangun Jakarta,” kata Welfizon.
“Dan hari ini, D’MASIV akan menjadi ambassador TransJakarta untuk meng-campaign ke masyarakat untuk menggunakan public transport,” lanjutnya.
Kumpulkan situs detikcom, TransJakarta pun terbuka untuk kerja sama dangan seluruh elemen, termasuk musisi seperti halnya yang dilakukan oleh D’MASIV.
“Kita terbuka, terbuka untuk semua brand, semua entitas bisnis, semua musisi ataupun ke depannya mungkin akan banyak industri-industri lain yang akan bergabung, kita terbuka,” pungkas Welfizon.
***