Zulkifli Hasan dalam kesempatan ini mengapresiasi inovasi dan langkah pro-rakyat yang telah dilakukan BPOM di bawah kepemimpinan Taruna Ikrar. Menurutnya, BPOM telah berkembang menjadi lembaga yang tidak hanya berstandar global tetapi juga tetap mengakar kuat dalam memastikan keamanan pangan nasional.
Sebagai bagian dari upaya penguatan ketahanan pangan, pertemuan ini juga membahas perkembangan garam farmasi dalam negeri, serta pengawasan terhadap garam konsumsi dan garam industri aneka pangan.
Taruna Ikrar menegaskan bahwa BPOM akan terus mengawal keamanan pangan olahan agar makanan yang disediakan bagi masyarakat bebas dari kontaminasi zat kimia dan mikroorganisme berbahaya.
Dalam upaya ini, BPOM bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk menjamin kualitas pangan yang sehat dan aman bagi masyarakat Indonesia.
Berdasarkan data tahun 2024, kebutuhan garam nasional untuk berbagai sektor mencapai 4,9 juta ton. Itu mencakup garam industri, garam pharma grade, serta garam untuk hemodialisis.
Menurut Taruna Ikrar, BPOM telah melakukan pengawasan langsung di lapangan guna memastikan pasokan tetap tersedia dan menghindari potensi kelangkaan di dalam negeri.