Travel

Wamenaker Immanuel Ebenezer Cerita Pernah Jadi Pengemudi Ojol

5
×

Wamenaker Immanuel Ebenezer Cerita Pernah Jadi Pengemudi Ojol

Share this article


TEMPO.CO, Jakarta – Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer Gerungan mengadakan dialog dengan para pengemudi ojek daring atau online saat berkunjung ke kantor perusahaan ojol Grab di Cilandak, Jakarta Selatan pada Jumat, 8 November 2024. Dalam acara tersebut, wamenaker yang akrab disapa Noel itu mengaku pernah menjadi pengemudi ojol.

“Saya pernah menjadi driver (pengemudi) ojol pada tahun 2016 dan anak saya pun jadi driver ojol. Saat daftar ojol, surat nikah saya jadi jaminan. Sedangkan anak saya, ijazah jadi jaminan ke perusahaan,” kata Noel, dikutip dari keterangan tertulis Kementerian Ketenagakerjaan.
 
Kemenaker menyebut hampir seluruh driver mengaku kaget saat wakil menteri itu menyebut dirinya juga pernah menjadi pengemudi ojol. Sebagai pengemudi ojol, Noel mengaku hafal betul dengan titik-titik keramaian – atau yang ia sebut “gacor” – saat mengemudi berkeliling Jakarta. “Saya dulu biasa main di Tanjung Barat, tapi kalau mau gacor, saya main ke tengah, ke Grand Indonesia. Jadi kalau ada teman-teman ojol order-nya sedikit, berarti mereka mainnya bukan di titik gacor,” kata dia.
 
Ia juga memotivasi para pengemudi ojol agar tak pesimistis dan terus bercita-cita. “Jangan pesimis, semangat terus karena masa depan kita tak ada yang tahu. Saya mantan ojol tapi sekarang dipercaya Presiden Prabowo (Subianto) untuk membantu menjadi Wamenaker,” tuturnya.
 
Chief of Public Affairs Grab Indonesia, Tirza R. Munusami mengatakan senang atas kunjungan Noel untuk berdialog dengan para pengemudi. “Kita berharap komunikasi seperti ini terus terjalin supaya aspirasi mitra pengemudi dapat tersampaikan dan sebagai pertimbangan untuk sama-sama maju ke depan,” katanya.
 
Dalam kesempatan terpisah saat membuka Rakornas Federasi Serikat Pekerja Otomotif Indonesia (FSPOI) VI, Noel mengatakan pemerintah berharap serikat buruh menjadi mitra strategis pemerintah dalam mewujudkan hubungan industrial yang dinamis dan berkeadilan.
 
Beberapa bulan lalu pada 29 Agustus, para pengemudi ojol dan kurir se-Jabodetabek mengadakan demo akbar untuk menuntut hak mereka. Mereka berunjuk rasa di Istana Merdeka, kantor Gojek di wilayah Petojo, Jakarta Pusat, dan kantor Grab di sekitar Cilandak, Jakarta Selatan.
 
Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Transportasi Daring Roda Dua Nasional Garda Indonesia, Igun Wicaksono, saat itu mengatakan pemerintah belum memberikan banyak solusi untuk memenuhi rasa keadilan dan kesejahteraan para mitra perusahaan ojol. Hal itu terbukti dari status hukum ojek online yang belum jelas tertera dalam undang-undang.
 
Kemenaker belum lama ini berkata akan mengkaji status kemitraan antara penyedia platform dengan para pengemudi ojol, taksi online, dan kurir. Noel sempat mengatakan status kemitraan memang merugikan pekerja. “Kata ‘kemitraan’ ini adalah sebuah kesesatan yang merugikan ojek online. Kami akan jawab tidak lama lagi dan yang pasti sebelum 100 hari,” kata Noel saat dihubungi pada Kamis, 24 Oktober 2024.
 
Sharisya Kusuma Rahmanda dan Adil Al Hasan berkontribusi dalam penulisan artikel ini.



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *