Travel

Pemanfaatan EBT Rendah, Kementerian ESDM: Hanya 0,3 Persen

3
×

Pemanfaatan EBT Rendah, Kementerian ESDM: Hanya 0,3 Persen

Share this article


TEMPO.CO, JakartaKementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengatakan pemerintah saat ini memiliki target ambisius untuk melakukan transisi menuju energi baru dan terbarukan (EBT). Hal tersebut juga didukung oleh potensi yang Indonesia miliki, yaitu sebesar 3.687 Gigawatt (GW).

Sub Koordinator Kerja Sama EBT, Direktur Aneka EBT, Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian ESDM, Ira Ayuthia Herdiani mengatakan dari potensi tersebut saat ini pemanfaatannya baru sekitar 0,3 persen. Sementara, capaian bauran energi untuk EBT pada kuartal III 2024 berada di angka 13,3 persen.

“Potensinya ini memang sangat besar, pemanfaatannya memang baru 0,3 persen. Tapi ini memang karena potensi yang kita miliki ini juga memang sangat besar,” ujarnya dalam Seminar dengan topik Saatnya Beranjak ke Energi Bersih Inklusif, Tanggap Gender, dan Berkeadilan, di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Kamis, 12 Desember 2024.

Dalam paparannya, Ira merinci energi surya memiliki potensi terbesar, yaitu 3.294 GW, namun pemanfaatannya baru mencapai 728 megawatt (MW) atau setara dengan 0,728 GW. Sementara itu, energi angin memiliki potensi sebesar 155 GW, dengan pemanfaatan yang baru mencapai 152 MW atau setara dengan 0,152 GW.

Indonesia juga memiliki potensi di energi hidro sebesar 95 GW, sementara pemanfaatannya baru sebesar 6.698 MW atau setara dengan 6,69 GW. Selain itu, ada bioenergi dengan potensi 57 GW dan panas bumi 23 GW. Hanya saja, untuk bioenergi baru dimanfaatkan sebesar 3.426 MW dan panas bumi sebesar 2.597 MW. Di sisi lain, gasifikasi batubara telah dimanfaatkan sepenuhnya dengan kapasitas 250 MW.

Kemudian, sampai saat ini, energi laut belum digunakan sama sekali meskipun memiliki potensi sebesar 63 GW. Secara keseluruhan, total potensi EBT yang dimiliki Indonesia berada di angka 3.687 GW dan baru dimanfaatkan sebesar 13.846 MW atau setara dengan 13,84 GW.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Eniya Listiani Dewi mengatakan agar pemanfaatan EBT ini dapat direalisasikan secara lebih baik, Eniya mengatakan perlu adanya investasi yang berkualitas. Menurutnya, investasi di sektor energi terbarukan masih banyak ketinggalan dibanding sektor-sektor lainnya. Padahal hingga tahun 2030 saja, Eniya mengklaim membutuhkan investasi hingga US$ 15,9 miliar.

“Tentu saja saat ini untuk investasi kita memerlukan investasi US$ 15,9 miliar sampai dengan tahun 2030, ini yang masih banyak ketinggalan,” dalam paparannya pada acara Kumparan Green Initiative Conference 2024 pada Selasa, 24 September 2024 di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat.

Vedro Immanuel G berkontribusi dalam tulisan ini.



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *