Kesehatan

Khawatir Berat Badan Naik selama Nataru? Ahli Nutrisi Beri Saran Berikut

3
×

Khawatir Berat Badan Naik selama Nataru? Ahli Nutrisi Beri Saran Berikut

Share this article


TEMPO.CO, Jakarta – Khawatir berat badan naik di masa Natal dan Tahun Baru (Nataru)? Pakar membagi saran agar Anda tetap bisa menikmati kemeriahan libur Nataru tanpa khawatir badan bertambah lebar.

Anda mungkin akan tergoda untuk menikmati berbagai hidangan lezat saat merayakan Natal, dari aneka makanan berat sampai camilan seperti kue cokelat dan minuman manis. Terlalu banyak mengonsumsi makanan tersebut memang bisa bikin berat badan naik. Akan tetapi, ada langkah-langkah pencegahan yang bisa diambil tanpa mengurangi kemeriahan perayaan.

Menurut pakar nutrisi Luke Hanna, berat badan naik saat akhir tahun memang biasa terjadi. “Jika berat badan naik di masa libur, Anda tak sendiri,” ujarnya kepada lebih dari 750 ribu pengikutnya di akun TikTok.

Ia mengutip penelitian yang dimuat di jurnal Current Obesity Reports pada 2020 yang menyebut rata-rata orang naik berat badannya hingga 0,7 kg antara November-Januari. Kelihatannya memang tak banyak tapi hal ini bisa terjadi selama bertahun-tahun.

“Bila kita melihat orang yang berjuang dengan berat badan dan menyebutnya kelebihan berat badan atau obesitas, mereka berisiko berat badan naik dan masalahnya kebanyakan orang susah menurunkannya lagi. Naik beberapa kilo setiap tahun selalu terjadi dan masa liburan bisa menjadi penyebab signifikan kenaikan berat badan seseorang. Jadi, berikut dua hal yang bisa dilakukan untuk membantu menjaga berat badan di masa liburan,” paparnya, dikutip dari Express.

Tak perlu stres karena makanan
Tips pertama, Luke menyarankan Anda tetap menikmati momen tapi jangan dijadikan alasan untuk bisa makan berlebihan. Jangan takut hadir ke acara kumpul-kumpul. Hanya saja, ia menganjurkan untuk berusaha menyantap makanan bergizi di kesempatan tersebut.

Saran keduanya adalah terapkan pola makan mindful pada apa yang dimakan dan cari alasannya, apakah memang layak dimakan atau tidak. “Sadarilah, apakah makanan itu memang memberi manfaat,” kata Hanna.

Saran itu didasari penelitian yang diterbitkan di jurnal Obesity Science and Practice pada 2020. Ia menyarankan jangan sampai kita stres karena makanan sehingga tak bisa menikmati momen menggembirakan. Namun jangan lupa pula mempertimbangkan asupan kalori. Badan Kesehatan Inggris (NHS) menyebut kebutuhan kalori untuk laki-laki adalah 2.500 kalori sehari sedangkan perempuan 2.000 kalori.



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *