Ibu tiga anak itu berpendapat bahwa kondisi ini bagian dari toxic patriarchy. Itu istilah yang digunakan untuk menggambarkan sistem sosial yang menempatkan laki-laki pada posisi berkuasa dan mendominasi perempuan, dan dapat menyebabkan perilaku kekerasan, destruktif, atau anti-feminin.
“Kita hidup di zaman yang menganut toxic patriarchy. Karena apa pun yang terjadi dalam rumah tangga, orang pasti akan menyalahkan pihak perempuannya. Pasti yang dipertanyakan pertama kali ketika ada kasus dalam rumah tangga itu perempuan,” ujar Inara Rusli.