Nabi Adam AS merupakan manusia pertama yang diciptakan Allah SWT dari tanah liat. Penciptaan beliau dijelaskan dalam Al-Qur’an Surah Al-Hijr ayat 26:
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ مِن صَلْصَالٍ مِّنْ حَمَإٍ مَّسْنُونٍ
“Wa laqad khalaqnal-insāna min ṣalṣālim min ḥama’im masnūn”
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.”
Sebagai khalifah pertama di bumi, Nabi Adam AS dibekali dengan berbagai pengetahuan yang diajarkan langsung oleh Allah SWT. Beliau memiliki beberapa mukjizat istimewa, di antaranya kemampuan untuk mengenal dan menyebutkan nama-nama segala sesuatu, yang bahkan para malaikat pun tidak mengetahuinya.
2. Nabi Idris AS: Pionir Ilmu Pengetahuan dan Peradaban
Nabi Idris AS dikenal sebagai sosok yang memiliki kecerdasan luar biasa dan merupakan pelopor berbagai ilmu pengetahuan. Beliau adalah manusia pertama yang dianugerahi kemampuan membaca dan menulis, serta mengajarkan berbagai keterampilan kepada umatnya, termasuk ilmu perbintangan dan menjahit pakaian.
Allah SWT memuji kedudukan Nabi Idris AS dalam Al-Qur’an Surah Maryam ayat 56-57:
وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ إِدْرِيسَ ۚ إِنَّهُ كَانَ صِدِّيقًا نَّبِيًّا وَرَفَعْنَاهُ مَكَانًا عَلِيًّا
“Dan ingatlah dalam Kitab ini Idris. Sesungguhnya dia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang nabi. Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.”
Melalui dakwahnya, Nabi Idris AS mengajarkan umatnya untuk senantiasa bersyukur, menghindari sifat hasad dan dengki, serta tidak menumpuk harta yang tidak bermanfaat. Beliau juga mengajarkan pentingnya menunaikan ibadah dengan ikhlas dan menjadikan shalat jenazah sebagai bentuk penghormatan.
3. Nabi Nuh AS: Pembawa Pesan Kesabaran
Nabi Nuh AS berdakwah selama 950 tahun, periode terpanjang di antara para nabi. Meskipun menghadapi penolakan keras dari kaumnya, termasuk dari anak dan istrinya sendiri, beliau tetap gigih menyampaikan ajaran tauhid. Allah mengabadikan kesabaran beliau dalam Surah Al-‘Ankabut ayat 14:
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَىٰ قَوْمِهِ فَلَبِثَ فِيهِمْ أَلْفَ سَنَةٍ إِلَّا خَمْسِينَ عَامًا
“Dan sungguh, Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka dia tinggal bersama mereka selama seribu tahun kurang lima puluh tahun.”
Mukjizat terbesar Nabi Nuh AS adalah kemampuan membangun bahtera besar atas perintah Allah untuk menyelamatkan orang-orang beriman dan berbagai jenis makhluk hidup dari banjir besar. Peristiwa ini menjadi pelajaran tentang keselamatan melalui ketaatan kepada Allah dan rasul-Nya.
4. Nabi Hud AS: Penegak Tauhid di Tengah Kaum ‘Ad
Nabi Hud AS diutus kepada kaum ‘Ad yang terkenal dengan kemampuan arsitektur dan kekayaan mereka. Kaum ini membangun bangunan-bangunan megah di atas bukit namun mereka tenggelam dalam kesombongan dan kemusyrikan.
Dalam berdakwah, Nabi Hud AS menghadapi tantangan berat karena kaumnya sangat keras kepala dan sombong dengan kekuatan fisik mereka. Allah SWT mengisahkan dialog Nabi Hud dengan kaumnya dalam Surah Al-A’raf ayat 65:
وَإِلَىٰ عَادٍ أَخَاهُمْ هُودًا ۗ قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُم مِّنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ
“Dan kepada kaum ‘Ad (Kami utus) saudara mereka, Hud. Dia berkata, ‘Wahai kaumku! Sembahlah Allah! Tidak ada tuhan (sembahan) bagimu selain Dia.’”
Setelah kaum ‘Ad tetap membangkang, Allah menurunkan azab berupa angin topan yang sangat dingin selama tujuh malam delapan hari. Hanya Nabi Hud dan pengikutnya yang selamat berkat rahmat Allah SWT.
5. Nabi Shaleh AS: Mukjizat Unta dan Kaum Tsamud
Nabi Shaleh AS diutus kepada kaum Tsamud yang merupakan keturunan kaum ‘Ad. Mereka adalah kaum yang ahli dalam memahat gunung menjadi tempat tinggal. Namun, kemampuan ini justru membuat mereka sombong dan enggan menerima kebenaran.
Allah SWT memberikan mukjizat kepada Nabi Shaleh berupa seekor unta betina yang keluar dari batu besar. Peristiwa ini diabadikan dalam Al-Qur’an Surah Al-A’raf ayat 73:
هَٰذِهِ نَاقَةُ اللَّهِ لَكُمْ آيَةً ۖ فَذَرُوهَا تَأْكُلْ فِي أَرْضِ اللَّهِ ۖ وَلَا تَمَسُّوهَا بِسُوءٍ فَيَأْخُذَكُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
“Ini adalah unta betina dari Allah, sebagai mukjizat untukmu. Biarkanlah ia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dengan menyakiti, nanti akibatnya kamu akan ditimpa azab yang pedih.”