TEMPO.CO, Jakarta – Dalam penulisan karya sastra, sudut pandang (point of view) merupakan elemen penting yang mempengaruhi cara membaca memahami dan merasakan cerita.
Salah satu jenis sudut pandang yang sering digunakan dalam berbagai karya sastra seperti cerita pendek, maupun novel adalah sudut pandang orang pertama.
Agar lebih mengetahui tentang pengertian sudut pandang orang pertama hingga contohnya, berikut ini informasinya untuk Anda.
Pengertian Sudut Pandang Orang Pertama
Sudut pandang orang pertama adalah gaya penulisan di mana narator atau pencerita menggunakan kata ganti orang pertama, seperti “saya” atau “aku,” untuk menceritakan cerita dari perspektif tokoh utama.
Dalam sudut pandang ini, pembaca diajak untuk melihat dan merasakan cerita melalui mata atau pengalaman tokoh yang menceritakan kisahnya.
Penggunaan sudut pandang orang pertama memberikan kedalaman emosional yang lebih kuat kepada cerita karena pembaca bisa merasakan langsung perasaan, pikiran, dan konflik internal tokoh utama.
Selain itu, sudut pandang ini dapat menciptakan ikatan emosional yang lebih dekat antara pembaca dan tokoh yang diceritakan.
Jenis-Jenis Sudut Pandang Orang Pertama
Ada dua jenis sudut pandang orang pertama, yakni sebagai tokoh utama dan tokoh sampingan.
1. Sudut Pandang Orang Pertama sebagai Tokoh Utama
Dalam sudut pandang orang pertama sebagai tokoh utama, narator atau pencerita adalah karakter sentral dalam cerita. Tokoh “aku” bukan hanya menyampaikan cerita, tetapi juga mengalami langsung setiap peristiwa dan kejadian yang terjadi di dalamnya.
Semua informasi yang diberikan kepada pembaca berasal dari persepsi, perasaan, dan pemikiran tokoh tersebut.
Pada pendekatan ini, cerita dipandang dan dikendalikan sepenuhnya melalui sudut pandang tokoh utama.
Pembaca dapat menyelami pikiran dan emosi tokoh utama, merasakan konflik batin, harapan, atau ketakutan yang dialami karakter tersebut. Hal ini membuat sudut pandang orang pertama sebagai tokoh utama sangat intim dan personal, sehingga pembaca merasa lebih terhubung dengan karakter utama dalam cerita.
2. Sudut Pandang Orang Pertama Sebagai Tokoh Sampingan
Di sisi lain, sudut pandang orang pertama sebagai tokoh sampingan memiliki peran yang berbeda. Dalam teknik ini, tokoh “aku” tidak berfungsi sebagai karakter utama yang menjalani konflik utama cerita.
Sebaliknya, tokoh ini lebih sering berperan sebagai penyaksi atau pendukung yang memberikan perspektif atau penjelasan mengenai peristiwa yang terjadi.
Meskipun “aku” tetap menggunakan sudut pandang orang pertama, keberadaannya lebih untuk mendokumentasikan cerita atau memberikan informasi tambahan bagi pembaca, sementara tokoh utama tetap menjadi pusat fokus cerita.
Tokoh sampingan ini mungkin tidak sepenuhnya mengetahui semua kejadian atau perasaan tokoh utama, namun ia memberikan wawasan mengenai lingkungan atau peristiwa dari sudut pandangnya sendiri.
Dalam hal ini, sudut pandang orang pertama tetap digunakan, tetapi tokoh “aku” lebih berfungsi sebagai pengamat atau saksi yang menceritakan apa yang terjadi tanpa mempengaruhi jalannya cerita secara langsung.
Contoh Penggunaan Sudut Pandang Orang Pertama
Berikut adalah contoh singkat penggunaan sudut pandang orang pertama dalam sebuah cerita:
“Aku berdiri di depan pintu rumah yang sudah lama tidak dijamah. Tangan kiriku menggenggam erat pegangan pintu, namun jantungku berdegup kencang, seolah menolak untuk melangkah lebih jauh. Semua kenangan tentang masa lalu datang kembali dalam sekejap. Aku tahu, setelah pintu ini terbuka, tidak ada jalan kembali.”
Dalam contoh ini, narator menggunakan sudut pandang orang pertama untuk menyampaikan ketegangan emosional yang dirasakan oleh tokoh utama, serta gambaran tentang perasaan dan keputusan besar yang akan diambil.
AULIA ULVA berkontribusi dalam artikel ini.