TEMPO.CO, JAKARTA – Hewan ovipar adalah hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur. Telur-telur ini biasanya diletakkan di luar tubuh induknya dan akan menetas setelah beberapa waktu. Proses perkembangan embrio terjadi di dalam telur dan mendapatkan nutrisi dari cadangan makanan yang ada di dalamnya.
Hewan ovipar sangat beragam, mulai dari ikan, burung, hingga reptil. Berikut adalah 25 contoh hewan ovipar yang menarik beserta penjelasannya.
1. Ayam
Ayam merupakan salah satu contoh hewan ovipar yang paling umum dikenal. Ayam mengerami telurnya selama 21 hari.
Telur ayam mengandung kuning dan putih telur yang berfungsi sebagai cadangan makanan bagi embrio hingga menetas.
2. Bebek
Sama seperti ayam, bebek juga termasuk unggas ovipar. Telur bebek membutuhkan waktu sekitar 28 hari untuk menetas. Namun, waktu penetasan telur bebek bisa bervariasi, tergantung jenis bebeknya.
3. Burung Puyuh
Contoh hewan ovipar selanjutnya adalah burung puyuh. Bahkan telurnya juga sering dikonsumsi manusia. Burung ini mampu menghasilkan telur sebanyak 250 hingga 300 butir setiap tahunnya.
4. Penyu
Penyu betina bertelur di pantai dengan membuat lubang di pasir untuk menyimpan telurnya. Setelah bertelur, penyu akan meninggalkan telur-telurnya, dan bayi penyu menetas serta menuju laut sendiri.
5. Elang
Elang bertelur di sarang yang berada di ketinggian untuk menghindari predator. Telur elang membutuhkan waktu inkubasi sebelum menetas menjadi anakan elang. Umumnya lama telur elang menetas membutuhkan waktu sekitar 28–35 hari.
6. Burung Hantu
Burung hantu termasuk hewan yang bertelur dan biasanya menjaga telur-telurnya dengan baik hingga menetas. Burung hantu bertelur di sarang yang tersembunyi dan induk betina mengerami telur hingga menetas. Pengeraman telur berlangsung selama sekitar 30 hari.
7. Ikan Mas
Ikan mas adalah jenis ikan ovipar yang bertelur di air. Telur-telur ikan mas akan menempel di dedaunan atau batu di dasar air dan menetas setelah beberapa hari. Ikan mas dapat menghasilkan telur sebanyak 240.000–300.000 dalam satu kali pemijahan.
8. Katak
Katak bertelur di air dan telurnya akan menetas menjadi kecebong. Proses metamorfosis akan mengubah kecebong menjadi katak dewasa. Telur katak memiliki bentuk mirip biji selasih. Selain itu cangkangnya tipis sehingga bagian dalamnya terlihat jelas.
9. Buaya
Buaya bertelur di sarang yang terbuat dari lumpur atau tanah. Induk buaya akan menjaga sarangnya hingga telur-telur menetas untuk melindunginya dari predator. Telur buaya menetas setelah 80–90 hari.
10. Komodo
Hewan endemik Indonesia ini juga ovipar. Komodo betina bertelur di lubang yang digali di tanah dan biasanya menjaga sarangnya hingga telur-telur menetas. Telur komodo biasanya menetas setelah sekitar sembilan bulan.
11. Kura-kura
Kura-kura betina bertelur di tanah atau pasir. Kura-kura bisa menghasilkan 7-20 butir telur dalam sekali bertelur. Setelah menetas, anak kura-kura akan berusaha menuju ke air atau tempat yang aman.
12. Iguana
Iguana termasuk reptil ovipar atau reptil yang berkembang biak dengan cara bertelur. Iguana betina bertelur dalam kelompok sebanyak 20–71 butir telur per tahun. Masa inkubasi telur iguana berlangsung selama 2–4 bulan.
13. Burung Merpati
Burung merpati bertelur di sarang dan menjaga telurnya dengan baik. Merpati biasanya bertelur sebanyak 2 butir setiap periodenya dan membutuhkan waktu sekitar 18 hari untuk mengerami telurnya.
14. Bunglon
Bunglon betinaberkembang biak dengan cara bertelur tergantung spesiesnya. Ketika akan bertelur, bunglon betina akan menggali lubang di tanah dengan moncongnya untuk membuat sarang. Telur bunglon berwarna putih, lentur, dan agak liat, seperti kertas perkamen. Masa inkubasi telur bunglon tergantung pada spesiesnya, bisa 4–24 bulan.
15. Angsa
Angsa adalah jenis burung yang bertelur di sarang dekat air. Angsa biasanya bertelur sekitar 12–15 butir. Angsa membutuhkan waktu sekitar 1–2 hari untuk menghasilkan telur setelah perkawinan.
16. Laba-laba
Laba-laba berkembangbiak dengan cara bertelur. Tidak seperti serangga lainnya, laba-laba biasanya bertelur di dalam kantung telur sutra. Kantung ini biasanya tersembunyi di dalam jaring. Laba-laba induk biasanya menjaga kantung telur hingga anak-anaknya menetas.
17. Platipus
Platipus adalah mamalia unik yang bertelur meskipun menyusui anaknya. Setelah kawin, platipus betina akan bertelur 1-3 butir. Masa inkubasi telur berlangsung sekitar 6 hingga 10 hari.
18. Burung Unta
Burung unta adalah burung besar yang bertelur di tanah. Setiap betina bertelur antara tujuh dan 10 butir telur sekaligus, sehingga sarang dapat berisi hingga 50 butir telur. Telur burung unta sangat unik karena ukurannya yang terbesar di antara telur burung lainnya.
19. Cacing Tanah
Cacing tanah adalah hewan ovipar yang bertelur di dalam tanah. Telur cacing tanah akan menetas setelah beberapa waktu.
20. Cicak
Cicak berkembang biak dengan cara bertelur atau ovipar. Artinya, embrio cicak berkembang di dalam telur hingga menetas. Telur cicak berbentuk bulat putih dan memiliki cangkang yang sangat keras. Cicak betina biasanya melahirkan dua atau lebih telur saat sekali kehamilan.
21. Gurita
Gurita termasuk hewan ovipar atau hewan bertelur. Gurita betina dapat bertelur hingga 200.000 butir, tergantung pada jenis, individu, famili, atau genusnya. Gurita betina akan menggantung telur-telurnya berbentuk kapsul di langit-langit sarang, membentuk untaian
22. Keong
Keong berkembang biak dengan cara bertelur. Keong rawa bertelur pada malam hari dan proses bertelurnya berlangsung selama 5–6 jam. Telur keong rawa menetas setelah 12–18 hari, tergantung suhu dan kelembaban tempat meletakkan telur.
23. Semut
Semut berkembang biak dengan cara bertelur atau ovipar. Semut memiliki metamorfosis sempurna dengan tahapan telur, larva, pupa, semut ratu, semut pekerja, dan pejantan. Ratu semut adalah pemimpin koloni yang bertugas bertelur dan mengatur koloni. Ratu semut dapat bertelur hingga 1.500 butir per hari.
24. Ular Kobra
Ular kobra adalah salah satu jenis ular ovipar. Ular kobra betina bertelur di tempat yang aman dan biasanya menjaga sarang dari predator.
25. Kepiting
Beberapa jenis kepiting bertelur di laut dan melepaskan telurnya yang menetas di air. Satu ekor kepiting bisa bertelur hingga 50.000. Setengah dari telur-telur itu bisa menetas dan berkembang menjadi kepiting besar.