Kesehatan

Kementerian Kesehatan Gandeng Swasta Kembangkan Skrining Kanker Serviks HPV DNA

3
×

Kementerian Kesehatan Gandeng Swasta Kembangkan Skrining Kanker Serviks HPV DNA

Share this article


TEMPO.CO, Jakarta – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama perusahaan farmasi Roche Indonesia, Bio Farma, dan USAID MOMENTUM meluncurkan percontohan skrining kanker serviks dengan HPV DNA sebagai inovasi integrasi layanan kesehatan primer di Puskesmas.

Skrining ini mengadopsi metode pengambilan self-sampling dan menerapkan model hub and spoke guna mempermudah akses skrining di berbagai daerah, serta mendukung pemerataan akses layanan kesehatan.

“Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat temuan data terkait skrining kanker leher rahim berbasis HPV DNA yang sudah dijalankan Kemenkes, dan memberikan informasi relevan yang dibutuhkan Kemenkes dalam membuat keputusan terkait pendekatan skrining yang lebih efektif dan efisien,” ucap Chief of Party USAID MOMENTUM Maryjane Lacoste dalam acara percontohan skrining kanker leher rahim HPV DNA di Jakarta, Kamis 28 November 2024.

Data Profil Kesehatan Indonesia 2021 menyebut kanker leher rahim merupakan kanker penyebab kematian tertinggi kedua pada perempuan di Indonesia, di mana dilaporkan ada sebanyak 36.633 kasus kanker leher rahim.

Deteksi dini kanker leher rahim sangat penting karena kanker leher rahim dapat dicegah dan jika terdeteksi pada tahap awal, penyakit ini dapat disembuhkan. Itu sebabnya skrining kanker leher rahim masuk dalam salah satu program skrining nasional dalam Integrasi Layanan Primer (ILP) Kemenkes.

Ia juga berharap dengan proyek percontohan yang dilaksanakan di Jawa Timur ini bisa melibatkan lebih banyak wanita ke dalam layanan skrining dan memastikan bahwa mereka mendapatkan perawatan yang dibutuhkan untuk ditindaklanjuti.

“Prosedur yang tidak terlalu invasif, tidak ada pemeriksaan spekulum, sesuatu yang dapat mereka lakukan sendiri dan kemudian menyerahkannya ke fasilitas kesehatan untuk pengujian di laboratorium, saya pikir itu benar-benar akan mengurangi banyak hambatan yang dihadapi wanita saat ini,” kata Maryjane.

Kerja sama antara Roche, USAID MOMENTUM dan Biofarma ini dilakukan untuk mendukung Indonesia dalam mencapai target 90:75:90 untuk eliminasi kanker leher rahim lewat Nota Kesepahaman (MOU), yang menekankan pendekatan berbasis bukti dan berbagi pengetahuan lintas negara. Percontohan ini akan menambah basis bukti Kemenkes mengenai pendekatan skrining berbasis populasi HPV DNA guna mencapai target nasional skrining HPV DNA.

Dengan berbagai tantangan pada kondisi geografis, perbedaan sebaran jumlah populasi wanita, serta keterbatasan jumlah tenaga kesehatan di lapangan, maka model hub and spoke ini dapat memudahkan pelaksanaan skrining, dengan menyediakan model yang berbeda dan saling melengkapi.

Pada akhirnya model ini bisa membantu meningkatkan efektivitas dan efisiensi secara tepat waktu, serta meningkatkan layanan yang berkualitas kepada semua pasien di seluruh wilayah Indonesia.

“Inisiatif ini diharapkan dapat membantu kesiapan ekosistem kesehatan dalam pencapaian target nasional pada skrining HPV DNA, dengan metode tes yang sesuai dan produk yang terstandarisasi. Saya yakin pendekatan skrining perlu disesuaikan dengan kondisi masing-masing wilayah, agar semua wanita memiliki kesempatan untuk melakukan skrining,” kata Director Diagnostics Division, PT Roche Indonesia Lee Poh Seng.

Kegiatan ini juga mencakup kegiatan pelatihan bagi tenaga kesehatan, mengoptimalkan metode mobilisasi wanita untuk melakukan skrining, serta memaksimalkan pencatatan dan pelaporan yang saat ini sudah berjalan dalam program skrining.



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *