Usai pertandingan, eks pelatih Sporting CP ini secara blak-blakan mengungkap keprihatinannya soal pengambilan keputusan para pemainnya yang dinilai masih jauh dari standar profesional.
“Pengambilan keputusan menjadi catatan merah kami. Di level seprofesional ini, hal-hal semacam itu seharusnya sudah menjadi naluri.”
“Filosofi sepak bola sederhana: kuasai bola, pahami momentum, tempatkan bola pada posisi tepat. Namun kami masih kesulitan melakukannya,” ujarnya.
Fokus utamanya tertuju pada performa Zirkzee yang dinilai tidak memaksimalkan peluang. “Di akhir pertandingan, saat bola berada dekat kotak penalti dengan dua penyerang, Josh seharusnya memahami pentingnya bergerak masuk ke area berbahaya untuk menyambut umpan silang.”
Soal Evans, kritikan Amorim bahkan lebih tajam. “Dalam babak pertama, terlihat jelas keraguan para pemain. Sam Morsy seolah diabaikan, ruang gerak Hutchinson pun terlalu bebas. Evans seharusnya aktif menekan, bukan sekadar menunggu,” tandasnya.
“Formasi 3-4-3 bukanlah masalah utama. Yang jauh lebih penting adalah pemahaman taktikal dan kesadaran permainan yang masih perlu diasah,” tegasnya, dilansir dari SportsMole.