Travel

Aktivitas 3 Paslon Pilgub Jawa Timur di Masa Tenang, Sebagian Ziarah

3
×

Aktivitas 3 Paslon Pilgub Jawa Timur di Masa Tenang, Sebagian Ziarah

Share this article


TEMPO.CO, Surabaya – Ketiga pasangan calon (paslon) Pilgub Jawa Timur akan berkontestasi pada Rabu 27 November 2024. Saat masa tenang, tiga paslon ini memanfaatkannya untuk melakukan berbagai aktivitas.

Ketua Timses paslon 1, Fauzan Fuadi mengatakan bahwa Luluk Nur Hamidah dan Lukmanul Khakim memanfaatkan masa tenang dengan berkumpul bersama keluarga besar di kampung halaman masing-masing. “Mas Lukman ada di Lamongan, Mbak Luluk juga ngumpul dengan keluarga di Jombang,” kata Fauzan kepada Tempo, Selasa 26 November 2024.

Sementara itu, paslon 2 Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak kompak melakukan ziarah. Khofifah-Emil melakukan ziarah bersama sejak Ahad, 24 November 2024.

Keduanya berziarah ke makam Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dan makam pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asyari di Jombang. Kemudian, Makam Bung Karno di Blitar.

Khofifah mengatakan bahwa dirinya memiliki kedekatan dengan Gus Dur dan dibesarkan di organisasi NU. “Gus Dur adalah guru saya. Beliau mengajarkan pentingnya membangun persatuan,” kata Khofifah lewat keterangannya, Selasa. “Bung Karno adalah sosok teladan bagi kita semua. Beliau sangat mengutamakan kesatuan dan persatuan bangsa.”

Selain itu, Emil melakukan ziarah ke makam Wali Limo (lima wali) dan makam leluhurnya di Gresik. Antara lain, makam Sunan Ampel Surabaya, makam Sunan Drajat di Lamongan, makam Sunan Bonang di Tuban, makam Sunan Syekh Maulana Malik Ibrahim dan Sunan Giri di Gresik.

“Ziarah ini adalah kesempatan untuk merenungkan perjuangan para wali yang telah menyebarkan Islam. Ziarah ini juga momen refleksi diri sekaligus inspirasi untuk terus melayani masyarakat Jawa Timur dengan semangat para wali,” kata Emil.

Hal yang sama juga dilakukan oleh calon wakil gubernur nomor 3 Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans. Ia memanfaatkan masa tenang dengan ziarah ke Makam mantan ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) KH M Roziqi di Surabaya. Gus Hans menganggap KH Roziqi sebagai sosok panutannya. 

“Saya sangat respect dengan almarhum. Saya juga sangat mengingat jasa-jasanya yang selalu membersamai saat saya berproses,” kata Gus Hans.

Sementara itu, calon gubernur nomor 3, Tri Rismaharini mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpes) Sunan Drajat di Paciran, Lamongan. Kunjungan tersebut dilakukan untuk silaturahmi dan momen untuk menimba ilmu atau ‘ngangsuh kaweruh’ dari salah satu ulama yang dihormati di Jawa Timur.

Mengamati Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim yang rata-rata melakukan ziarah, Pengamat Politik Islam, Ahalla Tsauro menilai bahwa ziarah merupakan salah satu upaya paslon untuk merebut suara Nahdiyin. Sebab, suara Nahdiyin bisa dikategorikan menjadi dua pilar.

“Suara Nahdiyin itu bisa didapat dari pesantren dan aktivitas ziarah ke tokoh-tokoh penting yang terafiliasi dengan NU,” kata Peneliti Konsorsium Peneliti dan Pemberdayaan untuk Kesejahteraan (KIPRAH) itu

Ahalla mengatakan bahwa merebut suara nahdiyin bisa didapat dari pesantren melalui kiai. Namun, ziarah ke tokoh-tokoh NU seperti wali dan sunan tidak kalah penting.

“Ziarah bisa menarik simpati para nahdiyin dan menunjukkan ke-NUan seseorang,” kata alumnus Malay Studies, National University of Singapore (NUS) itu.

Dia menilai bahwa suara Nahdiyin dalam kontestasi Pilgub Jatim memang signifikan dan jadi faktor utama penentu kemenangan. Terlebih, suara masif Nahdiyin tidak bisa lepas dari faktor sosiologis-historis NU yang lahir dan tumbuh besar di Jawa Timur.



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *