XForce Ultimate Diamond Sense bercat merah metalik menarik perhatian Tuti Siagian dalam pameran otomotif Gaikindo Jakarta Auto Week di ICE BSD City, Tangerang, Banten, Jumat, 22 November 2024. Perlahan ia memindai eksterior kendaraan sport utility vehicle anyar Mitsubishi tersebut sebelum melongok ruang kabin. Tampak kesan mewah dari lima kursi berbalut kulit sintetis, penambahan ambient light, hingga keberadaan Smartphone-Link Display Audio dan Digital Driver Display.
Namun kendaraan yang dibanderol Rp 422,9 juta ini belum menjadi pilihan akhir Tuti pada hari itu. Ia masih ingin melihat kendaraan model lain. Di sekeliling wanita 59 tahun ini terparkir beragam mobil dengan merek-merek ternama Indonesia yang memeriahkan Gaikindo Jakarta Auto Week 2024. “Enaknya datang ke pameran begini, kita bisa lihat banyak kendaraan sekaligus,” tutur warga Jakarta Timur tersebut.
Tuti sengaja datang ke pameran di ICE BSD City tersebut lantaran berniat mengganti mobilnya. Dia sudah menyiapkan dana tunai dan berharap bisa mendapat potongan harga dari para pemegang merek yang lazimnya ditawarkan saat pameran.
Gaikindo Jakarta Auto Week menjadi ajang promosi bagi para produsen. BAIC Indonesia, misalnya, memberikan layanan pemutakhiran perangkat audio bagi konsumen yang mengajukan surat pemesanan kendaraan tipe BJ40 Plus selama pameran berlangsung dari 22 November hingga 1 Desember. Ada pula Nissan Motor Distributor Indonesia yang menawarkan program trade-in hingga Rp 15 juta dan cashback hingga Rp 5 juta untuk pembelian produk mereka. Lain lagi dengan Toyota-Astra Motor yang menawarkan cicilan 0 persen.
Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara berharap promosi ini bisa menjadi stimulus untuk penjualan. Realisasi penjualan kendaraan tahun ini menurun sehingga asosiasi harus merevisi target penjualan mobil dari 1,1 juta unit menjadi 850 ribu unit. “Dengan pameran ini diharapkan minimal penjualan nasional bisa mencapai 850 ribu unit,” katanya.
Para pelaku usaha mengandalkan pameran-pameran untuk mendongkrak kinerja penjualan. Gaikindo Jakarta Auto Week merupakan pameran terakhir tahun ini. Sebelumnya, sejumlah pameran rutin digelar, seperti Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024, yang digelar tak hanya di Jakarta, tapi juga di Bandung, Semarang, dan Surabaya. Selain itu, ada GIICOMVEC 2024 yang menampilkan kendaraan komersial, bus, dan truk.
Pada hari pertama Jakarta Auto Week, Sales Consultant Toyota Intania menilai pengunjungnya belum terlalu ramai. Dia membandingkan dengan perhelatan GIIAS hari pertama yang lebih dipadati pengunjung. Ia memperkirakan kenaikan jumlah pengunjung terjadi pada hari kedua hingga akhir nanti. Terlebih pameran kali ini memberikan beragam promosi.
Menurut dia, promosi menjadi salah satu pertimbangan banyak pengunjung sebelum memutuskan membeli suatu produk. “Pertimbangan lain tentunya adalah spesifikasi kendaraan dan harga jualnya,” katanya.
Namun, dengan penawaran-penawaran ini, Mulianto, 55 tahun, memutuskan hanya akan menikmati pameran dan tak membeli mobil apa pun. Dia masih menahan diri pada tahun ini meski punya rencana menambah satu lagi kendaraan listriknya. Namun ia tak menutup kemungkinan akan berbelanja tahun depan. “Saya melihat ini kesempatan karena pemerintah sedang mensubsidi mobil listrik,” kata warga Gading Serpong, Banten, ini.
Persiapan pameran otomotif GAIKINDO Jakarta Auto Week di ICE BSD, Tangerang, Banten, 21 November 2024. TEMPO/Tony Hartawan
Mobil listrik saat ini menjadi primadona para konsumen. Penjualannya laris manis, bertolak belakang dengan penjualan mobil konvensional. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia mencatat penjualan mobil listrik pada semester I 2024 mencapai 11.940 unit. Angka ini naik 104,13 persen dibanding pada periode yang sama tahun lalu sebesar 5.852 unit.
Sedangkan total penjualan mobil domestik secara wholesales atau dari pabrik ke dealer sepanjang semester I 2024 turun 19,4 persen dibanding pada periode yang sama tahun lalu, dari 506.427 unit menjadi 408.012 unit. Penjualan retail pun anjlok 14 persen, dari 502.533 unit pada semester I 2023 menjadi 431.987 unit pada periode yang sama tahun ini.
Mulianto mengatakan salah satu pertimbangannya menahan diri membeli mobil adalah beragam pungutan anyar yang diterapkan pemerintah pada tahun depan. Pemerintah antara lain akan menaikkan pajak pertambahan nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen mulai 1 Januari 2025. Kenaikan PPN menjadi 12 persen bakal mendongkrak harga mobil.
Pada periode yang sama pemerintah daerah akan mulai mengoptimalkan opsen bea balik nama kendaraan bermotor. Dia berharap pemerintah menunda penyesuaian tarif pajak hingga ekonomi lebih stabil.
Janji pemerintah menyediakan stimulus untuk industri otomotif membawa sedikit optimisme untuk belanja kendaraan pada tahun depan. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menyatakan bakal ada pembahasan untuk memberi insentif pembelian mobil listrik berbasis baterai. “Sudah kami menyiapkan bukan hanya untuk BEV, melainkan juga untuk hybrid,” ujarnya setelah membuka Gaikindo Jakarta Auto Week 2024, Jumat, 22 November 2024.