TEMPO.CO, Jakarta – Makan berat pada saat malam tidak hanya mempengaruhi peningkatan berat badan. Laporan dalam Jurnal Nutrition & Diabetes menjelaskan, dampak makan malam yang berat tidak hanya terkait dengan masalah berat badan, tetapi juga dapat memengaruhi kesehatan jangka panjang, bahkan untuk orang, yang tidak memiliki masalah berat badan, dikutip dari Antara.
Dampak Makan Tengah Malam
Dikutip dari Healthline, riset tim peneliti dari Universitas Oberta de Catalunya di Spanyol dan Universitas Columbia di Amerika Serikat ini menunjukkan, bahwa makan berat tengah malam mempengaruhi kadar glukosa darah. Meskipun, seseorang tidak mengalami masalah berat badan atau lemak tubuh. Kadar gula darah yang tetap tinggi dalam waktu lama berisiko meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Kadar glukosa tinggi dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan peradangan kronis, yang mempengaruhi peningkatan risiko penyakit jantung dan gangguan metabolik lainnya.
Penurunan aktivitas fisik memicu kebiasaan makan berlebihan, yang cenderung sulit dikendalikan. Hormon yang mengatur rasa lapar dan kenyang, seperti ghrelin dan leptin, juga dapat terganggu seiring dengan penundaan waktu makan hingga malam. Situasi ini mendorong orang memilih makanan, yang tidak sehat, seperti camilan tinggi gula atau makanan cepat saji, yang akhirnya menambah kalori berlebihan ke dalam tubuh.
Pemimpin penelitian, Diana Diaz Rizzolo menjelaskan bahwa tubuh memiliki kemampuan terbatas untuk melakukan metabolisme glukosa pada malam. Penurunan sekresi insulin dan berkurangnya sensitivitas sel terhadap hormon ini pada malam, yang dipengaruhi oleh ritme sirkadian tubuh, menjadi penyebab utama, makan berat pada malam hari bisa berdampak negatif terhadap metabolisme glukosa.
Kebiasaan makan larut malam juga sering kali terkait dengan kebiasaan sambil menonton televisi atau bekerja. Hal ini membuat seseorang tidak menyadari jumlah kalori yang sebenarnya dikonsumsi, dan makan malam menjadi lebih tidak terkontrol.
Konsumsi makanan berat sebelum tidur membuat perut terasa penuh dan tidak nyaman, mengganggu proses tidur yang berkualitas. Mengonsumsi sebagian besar kalori saat sarapan dan makan siang membantu tubuh melakuka metabolisme makanan dengan lebih efisien.
Pilihan Editor: Kapan Jam Makan Ideal?