Liputan6.com, Jakarta – Penelitian terbaru dari UP2M Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Indonesia (POLAR UI) mengungkapkan, jika teknologi Anti-lock Braking System (ABS) berpotensi menurunkan angka kecelakaan hingga 24 persen.
Itu artinya, fitur ABS dapat mencegah satu dari empat kecelakaan sepeda motor yang terjadi di Tanah Air.
Berdasarkan data kecelakaan dari Korlantas POLRI, yang bersumber pada Integrated Road Safety Management System (IRSMS), pada 2023 sepeda motor yang terlibat dalam 115.518 kasus kecelakaan lalu lintas, hampir dua kali lipat dibandingkan 71.072 kasus pada 2017.
“Jika semua motor dilengkapi dengan ABS, sebanyak 8.000 orang per tahun bisa dihindarkan dari kecelakaan lalu lintas,” ujar Ketua Tim Kajian dari POLAR UI, Tri Tjahjono, dalam keterangan resmi, Selasa (5/11/2024).
Untuk melakukan proyeksi ini, kajian POLAR UI memanfaatkan data kecelakaan dari IRSMS periode 2016-2022.
Namun, karena data kecelakaan di Indonesia belum mencakup informasi mengenai jejak pengereman sepeda motor, analisis ini menggunakan metode proyeksi yang berbasis pada data dari Road Accident Sampling System India (RASSI).
Tjahjono, menjelaskan bahwa India dipilih sebagai acuan karena memiliki karakteristik yang serupa dengan Indonesia dalam beberapa variabel kunci.
Faktor-faktor tersebut meliputi kepadatan lalu lintas, jenis infrastruktur jalan, tingkat kesadaran berkendara, dan jumlah kendaraan roda dua.
Dengan pendekatan ini, diharapkan proyeksi dapat memberikan gambaran yang lebih akurat mengenai potensi pengurangan kecelakaan akibat penggunaan fitur ABS.