Sejak lahir, Elphaba dibenci ayahnya karena kulitnya berwarna hijau. Tak hanya itu, ia juga punya kekuatan aneh, mampu membuat benda beterbangan ketika ia merasa emosi. Kekuatan ini pula yang mengantarkannya masuk ke Shiz University, dan menarik perhatian profesor sihir di kampus ini.
Bertahun-tahun dikucilkan, membuat Elphaba terbiasa dan bersikap cuek terhadap tatapan sinis maupun ketakutan dan orang di sekitarnya. Namun, Glinda menyadari isi hati Elphaba yang sebenarnya.
“Dia tampak tak peduli dengan pendapat orang, tapi sebenarnya ia peduli,” kata Glinda.
