Berita

50 Contoh Pantun Jenaka yang Lucu dan Menarik

5
×

50 Contoh Pantun Jenaka yang Lucu dan Menarik

Share this article


TEMPO.CO, Jakarta – Pantun merupakan salah satu bentuk karya sastra yang terikat dengan aturan serta mengandung ide yang kritis dan kreatif dan disusun dengan kata-kata sedemikian rupa sehingga menarik untuk didengar atau dibaca. 

Dikutip dari Buku Tematik Terpadu 4, berdasarkan isinya, pantun dibedakan menjadi tiga jenis yaitu pantun jenaka, pantun nasihat, dan pantun teka-teki.

Pantun jenaka adalah pantun yang berisi hal-hal lucu dan menarik. Pantun ini bertujuan untuk menghibur orang yang mendengar dan terkadang dijadikan sebagai media untuk saling menyindir dalam suasana yang penuh keakraban. 

Dengan pantun jenaka, diharapkan suasana akan menjadi semakin riang. Berikut adalah 50 contoh pantun jenaka. 

Contoh Pantun Jenaka

Jalan-jalan ke rawa-rawa 

Jika capai duduk di pohon palm 

Melihat katak memakai helm

Kapal berlayar di laut jawa

Nakhoda mengacungkan jempol

Adik menangis lalu tertawa

Melihat kakak masih mengompol

Buaya putih hidup di rawa

Meronta-ronta terjerat jaring

Gigi nenek loncat di piring

Disimpan di dalam lumbung padi

Pantas tercium bau menyengat

Hati-hati dengan bambu rucing, di dalamnya ada lipan.

Bergerak-gerak kumis kucing, melihat tikus bawa senapan.

Menyambar benteng dari baja

Semenjak tikus pandai bersilat

Kucing hanya melamun saja.

Putri raja hendak kawin, dengan pangeran dari Selatan

Lucunya melihat penguin, kalau berjalan endut-endutan.

Di kasih hati minta ampela

Gunung Sumbing tempat pengelana

Si kera garuk-garuk kepala

Melihat kambing pakai celana.

Hari minggu pergi memancing

Waktu tikus dikejar kucing

Ia lari terkencing-kencing.

Pasti lucu lihat yang ompong

kalau bicara seperti ngigau.

Karena monyet suka sombong, 

pantatnya diseruduk oleh kerbau.

Pagoda kota seribu bangkok

Apa yang kau lakukan sungguh menggoda

Tapi sayang kamu seorang banci

Malam hari main kulintang

Gimana hati hati kalo bimbang

Kepala botak minta dikepang

Ayam berkokok mau bertelor

Seorang anak bernyanyi ria

Sambil bernyanyi menari pula

Siapa yang tidak akan tertawa

Disangka perang ternyata gila

Duduk di atap si kucing betina

Tak hentinya mengeong-ngeong

Kulihat wanita cantik jelita

Malang melanda punggungnya bolong

Hewan-hewan menangis tersedu

Mendengar musik yang sedang diputar

Senyummu manis bagai madu 

Membuat hati abang bergetar

Kupu-kupu terbang melintang

Hinggap mengisap bunga layu

Hati di dalam menaruh bimbang

Melihat ikan membaca buku

Kertas putih untuk ditulis

Benang putih dibuat katun

Sampai tua tak akan pikun

Udara pegunungan sungguh enak

Senyuman tampak di wajah kakekku

Melihat cucu sedang berbedak

Anak perawan kentutnya nyaring

Yang janda kentutnya semriwing 

Yang bencong kentutnya garing

Lagi kepepet hilang dompet

Putih kecil jalannya cepet

Hewan-hewan menangis tersedu

Mendengar musik yang sedang diputar

Senyummu manis bagai madu

Membuat hati abang bergetar.

Kasih susu cap bendera di atasnya

Hati hati pria pria yang hobi menggoda

Karena biasanya mereka itu dari spesies buaya

Buah pisang buah rambutan

Bila dimakan sangat menyehatkan

Siapa buang sampah sembarangan

Pasti temannya orang utan

Orang sakit hidup kepepet

Siapa yang malas bebersih

Nanti kawinnya sama monyet

Pergi ke pasar membeli bebek

Bebek dimasak enak sekali

Adik tertawa geli melihat kakek

Giginya copot usai makan roti

Kepala botak suka sisiran

Satu peti di dalam kereta

Pohon manggis di tepi rawa

Tempat nenek tidur beradu

Sedang menangis nenek tertawa

Melihat kakek bermain gundu

Pergi ke pasar mencari melati

Pulang ke rumah membawa delima

Bagaimana hati tidak geli

Jangan diminum dengan ampasnya

Satu tambah dua masa tak bisa

Sangatlah heran induk anjing

Melihat anak kucing naik kereta

Pergi memancing ke tepi rawa

Ada belut nyangkut di samsak

Sakit perut gara-gara tertawa

Lihat kucing duduk berbedak

Pergi liburan ke Palembang

Selama di kota naik pedati

Kalau kamu di warung Padang

Bolehkah aku ditraktir lagi

Jalan jalan bersama Putri

Lihat kucing lagi kerokan

Sudah tampan jadi rebutan

Sedang turun mencari kali

Jika monyet sedang tertawa

Wajahnya terlihat lucu sekali

Di dekat sungai ada rumah kosong

Di sampingnya pohon tembakau

Memang ada katak memikul kerbau.

Suka diam di atas genteng

Yang penting tetap ganteng

Jalan-jalan ke Kota Sumedang

Melihat kakek bergoyang dangdut

Berjalan-jalan di pinggir kali

Jangan sampai terpeleset batu

Kalau siang matanya lebar sekali

Berjalan-jalan ke tanah Jawa

Jangan lupa ajak solihin 

Hati senang selalu tertawa

Saat dompet penuh isi koin koin

Lompat tali bersama teman

Di tanah lapang yang terbuka

Jatuh bangun saling dorongan

Eh, tetap tertawa riang bersama

Pergi ke pasar bersama Igun

Ikan dibeli penuh satu ember

Melihat kamu aku tertegun

Cantik sih, tapi kok rada nyebelin bener

Dipakai pergi ke taman ria

Senyumnya manis kayak gula

Makanannya sambil minum kopi

Jalan-jalan ke Jawa Tengah

Kopinya pahit pakai daun pandan

Walau kita bertengkar tiap hari

Hati ini tetap sayang, tak terpadamkan

Semangkanya manis luar biasa

Tapi seringnya malah kena amnesia

Pergi ke pantai naik perahu

Ombaknya tinggi menggulung ombak

Bisa-bisa makin banyak yang menolak



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *