Dunia

50 Contoh Bahasa Jawa Krama Beserta Arti dan Pengertiannya

2
×

50 Contoh Bahasa Jawa Krama Beserta Arti dan Pengertiannya

Share this article


Bahasa Jawa memiliki kekayaan kosakata dan tingkat tutur yang beragam, salah satunya adalah bahasa Jawa Krama yang dikenal sebagai bentuk bahasa halus atau sopan. Bahasa ini umumnya digunakan dalam percakapan yang penuh penghormatan, seperti saat berbicara dengan orang yang lebih tua atau dalam acara formal.

Berbeda dengan bahasa Jawa Ngoko yang lebih santai, bahasa Jawa Krama mengutamakan kesopanan sehingga memerlukan pemilihan kata yang lebih halus dan tepat. Berikut adalah pengertian bahasa krama dalam Bahasa Jawa dan contohnya 

Pengertian Bahasa Krama

Mengutip buku Belajar Bahasa Daerah Jawa Untuk Mahasiswa PGSD dan Guru SD karya Rian Damariswara, bahasa krama adalah bentuk sopan dari kata Ngoko. Kata krama ada dua jenis yaitu bentuk hampir sama dengan ngoko dan bentuk berbeda dengan ngoko. Kata nrama bisa digunakan untuk orang pertama, kedua, dan ketiga. 

Bahasa krama dalam bahasa Jawa digunakan untuk menunjukkan rasa hormat dan kesopanan. Bahasa ini biasanya dipakai saat berbicara dengan orang yang lebih tua, orang yang dihormati, atau dalam situasi formal. Dengan adanya penghormatan tersebut, maka tercipta rasa tenteram, damai dan menghindari konflik atau kesalahpaham. 

Selain kata krama, ada juga kata krama inggil. Kata ini memiliki derajat paling tinggi dan sopan. Kata tersebut biasa digunakan untuk orang kedua dan orang ketiga. 

Orang pertama tidak boleh menggunakan kata krama inggil, karena prinsip orang Jawa tidak boleh mengunggulkan derajat diri sendiri. Dengan demikian, orang pertama bisa menggunakan kata krama (madya).

Contoh Bahasa Jawa Krama dan Krama Inggil Beserta Artinya

  1. Nedha – dhahar = makan
  2. Tilem – sare = tidur
  3. Dugi – rawuh = datang
  4. Wangsul – kondur = pulang
  5. Rasukan – ageman = baju
  6. Yatra – arta = uang
  7. Purun – kersa = bersedia
  8. Mripat – soca = mata
  9. Irung – grana = hidung
  10. Kuping – talingan = telinga
  11. Sirah – mustaka = kepal
  12. Rambut – rikma = rambut
  13. Gulu – jangga = leher
  14. Peteng – padharan = perut
  15. Tangan – asta = tangan
  16. Suku – sampeyan = kaki
  17. Driji – racikan = jari
  18. Tutuk – tutuk = mulut
  19. Sarem – sarem = garam
  20. Bathuk – palarapan = dahi
  21. Estri – putri = perempuan
  22. Lenggah = pinarak = duduk
  23. Kesah – tindakmidhange
  24. Mireng – midhangetaken = mendengar
  25. Sampeyan – panjenengan = kamu
  26. Mendhet – mundhut = mengambil
  27. Ningali – mirsani = melihat
  28. Manah – penggalih = hati
  29. Tangi – wungu = bangun
  30. Adus – siram = mandi
  31. Badan – salira = badan
  32. Toya – toya = air
  33. Siti – siti = tanah
  34. Pantun – pantun = padi
  35. Banon – banon = bata
  36. Cengeh – cengeh = cabai
  37. Wantun – wantun = berani 
  38. Gendhis – gendhis = gula
  39. Yoga – putra = anak
  40. Matur – ngendhika = bicara
  41. Jaler – kakung = laki-laki
  42. Tumut – dherek = ikut
  43. Radosan – margi = jalan
  44. Nginum – ngunjuk =minum
  45. Tumbas – pundhut = membeli
  46. Ngengken –  ngutus = menyuruh
  47. Griya – dalem = rumah
  48. Mbekta – ngasta = membawa
  49. Nyambut – ngampil = meminjam
  50. Numpak – nitih = naik

Pilihan Editor: Arti Nama Bebingah Sang Tansahayu Anak Kaesang Pangarep dan Erina Gudono



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *