TEMPO.CO, Jakarta – Banyak garam yang kita konsumsi tersembunyi dalam makanan olahan. Inilah sebabnya mengapa banyak orang di seluruh dunia mengonsumsi garam lebih dari yang dibutuhkan tubuh, yang bisa meningkatkan risiko penyakit jangka panjang, seperti tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Karena itu, penting untuk memperhatikan asupan garam dalam makanan yang kita konsumsi untuk menjaga kondisi kesehatan tubuh Anda. Berikut manfaat mengurangi asupan garam dalam makanan Anda.
1. Mengurangi tekanan darah
Mengurangi asupan garam dapat berkontribusi pada penurunan tekanan darah. Penelitian menunjukkan bahwa menerapkan diet rendah natrium dapat menghasilkan perubahan kecil namun penting pada tekanan darah, terutama bagi mereka yang memiliki kadar tinggi. Selain itu, pengurangan asupan garam yang sederhana selama empat minggu atau lebih dapat secara signifikan menurunkan tekanan darah pada individu dengan kadar tinggi maupun normal.
2. Mengurangi risiko kanker
Mengurangi asupan garam dapat membantu menurunkan risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker perut. Sebuah tinjauan terhadap 76 penelitian yang melibatkan lebih dari 6.300.000 orang menunjukkan bahwa setiap tambahan lima gram garam dari makanan olahan tinggi garam per hari dapat meningkatkan risiko kanker lambung sebesar 12 persen.
Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi garam yang tinggi dapat merusak lapisan mukosa lambung, meningkatkan peradangan, serta mendorong pertumbuhan bakteri H. pylori, yang semuanya dapat meningkatkan risiko kanker lambung. Sebaliknya, mengikuti diet rendah natrium dan memperbanyak konsumsi buah-buahan serta sayuran dapat membantu mengurangi risiko tersebut.
3. Menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah
Mengurangi asupan garam dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah. Ini terkait dengan manfaat pengurangan garam dalam menurunkan tekanan darah. Jika kadar kolesterol jahat dan tekanan darah berkurang atau tetap dalam batas normal, risiko kerusakan jantung dan serangan jantung dapat diminimalkan.
4. Meningkatkan kesehatan tulang
Konsumsi garam yang berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan tulang karena dapat meningkatkan pengeluaran kalsium melalui urin. Kehilangan kalsium dari tulang ini dapat berkontribusi pada osteoporosis atau kerapuhan tulang, terutama pada wanita setelah menopause. Dengan mengurangi asupan garam, kadar kalsium dalam tubuh dapat terjaga, yang penting untuk mempertahankan kekuatan dan kepadatan tulang serta mencegah terjadinya osteoporosis.
5. Mengurangi risiko stroke
Secara umum, mengurangi konsumsi garam berhubungan erat dengan penurunan tekanan darah. Dikutip dari Mayoclinic.org, dengan menurunkan kadar natrium dalam makanan, tubuh dapat menjaga tekanan darah dalam rentang yang lebih sehat, yang pada gilirannya membantu mencegah berbagai masalah serius, termasuk risiko terkena stroke. Stroke adalah kondisi yang dapat mengancam jiwa dan sering kali disebabkan oleh hipertensi.
Mengurangi konsumsi garam adalah langkah sederhana namun sangat efektif untuk meningkatkan kesehatan. Dengan banyaknya manfaat yang ditawarkan, mulai dari penurunan tekanan darah hingga peningkatan kesehatan jantung dan pembuluh darah, kini saatnya Anda mempertimbangkan untuk mengurangi asupan garam dalam diet sehari-hari. Dengan langkah-langkah sederhana seperti memilih bahan makanan segar dan membaca label produk, Anda dapat mencapai kesehatan yang lebih baik dan hidup lebih berkualitas.
YOLANDA AGNE | MAYOCLINIC
Pilihan Editor: Kiat Menikmati Makanan Enak meski Tanpa Garam