TEMPO.CO, Jakarta – Pakar kesehatan di Inggris, Dr. Eric Berg, menyebut beberapa gejala yang terlihat beberapa hari sebelum serangan stroke. Yang paling jelas ada tiga gejala namun berbeda dari gejala yang baru muncul setelah serangan stroke, seperti satu sisi wajah turun dan tak dapat menggerakkan satu sisi tangan atau kaki.
“Gejala awal stroke cukup berbeda. Karena stroke disebabkan sumbatan darah di otak, Anda akan merasakan tekanan di otak dan biasanya muncul sebagai sakit kepala parah,” ujarnya, dikutip dari Express.
Gejala mencolok lain menurut Berg adalah mual parah dan muntah. “Jika ada yang menghambat pada bagian tertentu otak maka akan mempengaruhi batang otak,” tambahnya.
Cegukan dan nyeri dada
Gejala stroke ketiga adalah sering cegukan diiringi nyeri dada yang perlu diwaspadai karena menunjukkan segera datang serangan stroke. Cardiac Screen UK juga menyebut beberapa gejala lain seperti penglihatan buram atau berubah, tiba-tiba pusing, kehilangan keseimbangan atau koordinasi, merasa bingung atau sulit memahami sesuatu, serta lemah atau mati rasa di salah satu sisi tubuh.
Portal kesehatan ini telah menggarisbawahi beberapa gejala bisa menjadi petunjuk awal stroke dan beberapa pakar menyebut gejala itu bisa muncul seminggu sebelum serangan. Akan tetapi, bagi sebagian orang gejala stroke ini bisa tiba-tiba hilang.
“Hal penting terkait stroke adalah perlu segera ke rumah sakit dalam waktu satu jam. Petugas medis bisa memberi pengobatan tertentu yang akan menghilangkan penyumbatnya,” papar Berg.
Ia juga menekankan perlunya melakukan pencegahan yang tentu lebih baik daripada pengobatan. “Yang lebih penting, untuk mencegah stroke Anda perlu mengonsumsi cukup vitamin E sebagai tokotrienol,” sebutnya
Ia juga menyarankan pola makan tinggi magnesium dan rendah karbohidrat. Riset dari National Institutes of Health (NIH) Amerika Serikat menyebut asupan magnesium 100 mg sehari terkait dengan penurunan risiko stroke sebesar 2 persen.
Vitamin E bisa didapat dari suplemen atau cara alami dari makanan macam minyak sayur, kacang-kacangan dan biji-bijian seperti almond, kacang tanah, biji bunga matahari, juga buah-buahan dan sayuran seperti buah kiwi, alpukat, mangga, bayam, brokoli, dan paprika merah. Sementara makanan yang mengandung magnesium adalah sayuran daun hijau, alpukat, kacang-kacangan dan biji-bijian, serta cokelat hitam.